Kamis, 28 April 2011

Keutamaan Salam

Di antara akhlak terpuji yang diperintahkan Islam adalah memberi salam. Salam merupakan ungkapan yang menggambarkan bahwa antara si pemberi salam dan yang diberi salam tidak ada sengketa apa pun. Yang ada hanya perasaan cinta, persahabatan, dan persaudaraan. Ucapan salam memang kelihatannya sederhana, tapi siapa nyana di balik kesederhanaannya itu mengandung hikmah dan keutamaan yang agung. Beberapa di antara hikmah dan keutamaan salam adalah karena salam merupakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.

”Rasulullah memerintahkan kami untuk melakukan tujuh perkara, yaitu menjenguk orang sakit, mengiring jenazah, mendoakan orang yang bersin yang memuji Allah, membantu orang yang lemah, menolong orang yang dizalimi, mengucapkan salam, dan memenuhi sumpah. (Muttafaq ‘alaih). Salam akan menumbuhkan rasa kasih sayang. ”Kamu tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan kamu tidak beriman sampai kamu saling mencintai. Maukah kamu aku tunjukkan suatu perbuatan yang bisa membuatmu saling mencintai; yaitu sebarkanlah salam di antara sesamamu.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Salam juga merupakan amalan yang terbaik dalam Islam. Dari Abdullah bin Amr bin Ash, seorang laki-laki bertanya kepada Rasullah. ”Apakah amalan yang paling baik dalam Islam?” Beliau menjawab, ”Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang telah kamu kanal dan yang belum kamu kenal.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Berkah dan kebaikan dari Allah SWT akan tercurah untuk si pemberi salam. ”Maka ketika kamu masuk rumah, ucapkan salam untuk dirimu sebagai penghormatan dari Allah yang berisi berkat dan kebaikan.” (QS An-Nur [24]: 61).

Mengucapkan salam akan menjadi amalan yang memasukkan pelakunya ke surga. ”Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, lakukan silaturahim, dan shalatlah malam ketika orang lain teridur, maka engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR at-Tirmidzi).

Salam dapat diucapkan ketika bertemu dengan seseorang, baik yang sudah dikenal maupun belum selama dia Muslim. ”Apabila kamu bertemu dengan saudaramu, maka ucapkanlah salam, jika terhalang oleh pohon, tembok atau batu, maka ucapkan salam ketika menemuinya.” (HR Muslim).

Salam juga diucapkan ketika memasuki rumah orang lain, begitu pula rumah sendiri. ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk rumah orang lain, hingga kamu minta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya.” (QS An-Nur [24]: 21).

Ketika masuk dan keluar dari sebuah majelis. ”Apabila seorang masuk ke sebuah majelis, maka hendaknya mengucapkan salam. Dan jika dia mau pergi hendaklah mengucapkan salam, tidaklah (salam) yang pertama tadi lebih berhak (untuk diucapkan) daripada yang akhir.” (HR Abu Daud). Apabila ada yang menitip salam, maka yang menerima mengucapkan, ”Wa’alaihissalam warahmatullahi wabarakatuh.”

Sumber: http://www.ikatanwargaislaminalum.com/index.php?option=com_content&view=article&id=210:keutamaan-salam&catid=35:artikel-islam&Itemid=56

0 komentar:

"Cukup lah memandang bulang dari sisi yang menghadap ke bumi, bukan sisi kelamnya"

Diberdayakan oleh Blogger.