Minggu, 22 Mei 2011

Berbalik?

Assalamualaikum wr wb, sedikit renungan dan ambil hikmahnya :)
Jadi ceritanya, ada ayah sama anak yang lagi berburu ke hutan. Si ayah karena mendengar suara hewan, ia mengejarnya dan menyuruh anaknya untuk tetap di tempat itu. Si ayah pun meninggalkan anaknya untuk tetap diam.... Berjam-jam anaknya menunggu dan ia mulai berfikir untuk mencari ayahnya dan meninggalkan tempatnya. Ketika sang anak bersahut memanggil "Ayaaaahhh.... Dimana kauuu???" kemudian ada suara lain lagi yang mengikutinya "kaukaukau..." yang suaranya makin lama makin mengecil. Kemudian sang anak mulai bingung dengan suara itu, yang sebenarnya itu adalah suara gema pantulan dari suaranya. ang anak menjawab "siapa itu?" terdengar lagi bunyi pantulan "tu tu tu tu..." kemudian menghilang, berkali-kali anak itu mengeluarkan suara dan tetap bingung, hingga ia kesal akan suara gema itu. ia pun menjawab "kamu bodoohh !!!" pantulannya terdengan"bodoh bodoh bodoh", sang anak kesal karena merasa dirinya dikatai... sampai akhirnya ia mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.
Setelah beberapa lama, ayahnya pun kembali ke tempat sang anak ditingal tadi, dan ayahnya menyadari kalau anaknya tidak ada. Ayahnya pun mencarinya, menyauti namanya, hingga ia bertemu anaknya yang sedan menangis dan sedikit ketakutan. "ada apa nak?" ujar si ayah, anaknya menjawab "ada suara aneh ketika aku mencari ayah, lihat ini" "bodoh!", ujar si anak "bodoh bodoh..."... "itu masalahmu?, coba kau ucapkan Kamu Pintaar!" setelah di coba pun terdengar suara pantulang "kamu pintar tar tar..." sang anak pun tersenyum karena mendengar hal itu.
Makna dari cerita ini untuk saya, "perkataan yang kita ucapkan kelak akan kembali lagi kepada diri kita sendiri, maka berhati-hatilah terhadap perkataan..." :)
cukup ini aja mungkin, hmm... sebelumnya postingan ini bukan REPOST! saya mengarangnya sendiri :)
wassalamualaikum wr wb.

0 komentar:

Minggu, 01 Mei 2011

Tiga Kakek Jenggot Putih

Minggu pagi ini, cuaca sangat cerah. Ella sekeluarga juga berkumpul sambil menunggu ibu selesai memasak. Ayah yang sedang membaca koran, tiba-tiba merasakan Ella terdiam lama sambil memandang ke luar jendela, "Sayang kamu memandang apa di luar sana?" Ella mendekati

ayahnya sambil menunjuk ke luar jendela, "Ayah, ada 3 orang kakek aneh berjenggot putih yang telah lama duduk di luar sana. "Benarkah?", sahut ayah sambil melihat ke luar jendela sebentar, kemudian berjalan keluar rumah. Tak lama ibu dan Ella juga mengikuti.

Ayah lalu bertanya kepada ketiga kakek tua itu, "Kakek-kakek, mengapa kalian duduk di sini begitu lama? Apakah sedang menunggu seseorang?" Salah satu kakek menjawab, "Kami sedang melakukan perjalanan dan merasa sedikit lelah, oleh karena itu ingin beristirahat di sini sejenak." Kemuadian ibu yang merasa iba terhadap para kakek tua itu, dengan senang hati mengundang mereka, "Mari silakan masuk ke dalam rumah kami. Istirahatlah sebentar sambil mencicipi makanan kecil yang baru saya buat." Salah satu kakek itu menjawab, "Terima kasih banyak, akan tetapi kami tidak bisa bersamaan masuk ke dalam rumah kalian." "Lho, mengapa?" tanya mereka bertiga serentak.

Kakek tertua menjelaskan, "Karena saya bernama Kasih Sayang, disamping saya bernama Kesuksesan dan Kekayaan, hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian." Maka akhirnya terjadi perbedaan pendapat diantara ayah, ibu dan Ella. Ibu memilih duluan, meminta kakek kekayaan untuk masuk ke rumah, karena dia berdiri disamping ibu. Sedangkan ayah cenderung memilih kakek kesuksesan, "Menurut saya, lebih baik kakek kesuksesan yang masuk ke dalam rumah kita." Akan tetapi si Ella lebih suka memilih kakek yang tertua, "Ayah ibu, saya ingin kakek Kasih Sayang saja yang masuk ke rumah kita."

Akhirnya mereka memutuskan mengikuti keinginan Ella. Ayah mempersilakan kakek Kasih Sayang untuk masuk ke rumah. Ketika kakek Kasih Sayang masuk kedalam rumah, kedua kakek lainnya juga ikut masuk. Ibu pun bertanya keheranan, "Lho, mengapa kalian bertiga jadi masuk bersamaan?"

Kakek Kekayaan berkata, "Jika kalian mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, yang lainnya tentu tidak akan ikut masuk." Si kakek Kesuksesan menyambung, "Akan tetapi kalau kalian mengundang Kasih Sayang, kemanapun dia pergi, kami selalu akan mengikutinya." Si kakek Kasih Sayang dengan bijak mengakhiri, "Karena dimana ada Kasih Sayang maka disana pasti ada Kekayaan dan Keberhasilan."

Sebuah pesan bijak untuk adik-adik bahwa apabila dihati selalu ada kasih sayang, maka kekayaan dan keberhasilan akan selalu menyertainya.

Sumber : http://argatikel.blogspot.com/2009/10/tiga-kakek-jenggot-putih.html

0 komentar:

Tanda-Tanda kejujuran orang yang bertaubat

Sebatas mengucapkan taubat bukanlah bukti kejujuran melakukan taubat, selama orang yang
bertaubat tidak menunjukkan tanda-tanda yang menjadi bukti nyata taubat. Di antara tanda-tanda yang menunjukkan kejujuran orang yang bertaubat adalah:

1. Meninggalkan dosa dan menggantinya d
engan ketaatan. Ini adalah bukti kepekaan hati, penyesalan terhadap dosa, dan keinginan untuk bertaubat.


2. Berkeinginan untuk meninggalkan dosa masa lalu dan memperbaiki yang akan datang. Jika pada masa lalu sering meninggalkan ibadah, berbuat dzalim, melakukan kesalahan yang tidak menyebabkan denda, maka hendaknya hamba bersedih karena dia telah melakukan itu semua. Ini adalah bukti pengagungan Allah dalam hati, ketakutan yang sangat akan murka-Nya, pengharapan terhadap ridha-Nya, dan keinginan untuk meraih surga-Nya.

3. Bumi baginya terasa sempit sebagaimana sempitnya bumi bagi Ka’ab bin Malik d
an kedua sahabatnya, sehingga dia akan merasa sedih dan menangis yang menghindarkannya
dari sendau gurau dan tertawa.

4. Hendaknya keadaan setelah taubat lebih baik dari sebelumnya. Allah berfirman :

"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S. al-Baqarah : 37)



5. Hendaknya dia tidak merasa aman dengan tipuan (makr) Allah. Allah berfirman :

"Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena, sesungguhnya az
ab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya)." (Q.S. al-Ma‘ârij : 27-28)

Dia akan disertai rasa takut selama hidupnya dan akan terus dalam keadaan seperti itu hingga mendengar suara malaikat yang akan mencabut nyawanya, sebagaimana dis
ebutkan dalam surat Fushshilat ayat 30:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah m
ereka dengan surga (jannah) yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Q.S. Fushshilat : 30)

6. Hamba merasa sakit dan menyesal terhadap dosa yang pernah dilakukannya, dan takut akan akibat yang buruk.


7. Hamba selalu mengingat akan cepatnya bertemu dengan Tuhannya, pada setiap saat dia menanti tibanya ajal. Dan, sesungguhnya ajal itu lebih dekat dengannya daripada tali sepatunya. Rasulullah saw. bersabda:


"Surga itu lebih dekat dengan salah satu di antara kalian daripada tali sepatunya, demikian juga dengan neraka." (HR. Bukhari)


8. Di antara tanda paling kuat kejujuran hamba dalam bertaubat adalah cinta Allah dan Rasul-Nya, cinta orang-orang yang beriman, dan melakukan tindakan yang menunjang cinta ini.

0 komentar:

Penolong Misterius


Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.
"Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya.
Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do'a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.
Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.
"Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.
Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.
Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.
Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.
"Alhamdulillah..., harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,"kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.
Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.
"Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!" seru orang yang mendapat jatah makanan.
"Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!" sambut yang lainnya.
Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.
"Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!" kata orang miskin ketika pagi tiba.
"Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong...," timpal seorang temannya.
Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.
Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?
Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.
Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!
"Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak...," orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.
Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. "Ayo cepat! Mana uangnya?!" gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.
"Aku...aku...," Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.
"Siapa kau?!" tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.
"Ampun, Tuan....jangan siksa saya...saya hanya seorang budak miskin...,"katanya ketakutan.
"Kenapa kau merampokku?" Tanya Ali kemudian.
"Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan," sahutnya dengan wajah pucat.
Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.
"Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat..."
"Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?" kata Ali.
Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.
"Sekarang pulanglah!" kata Ali.
Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.
"Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah...saya berjanji tidak akan mengulanginya," kata orang itu penuh sesal.
Ali tersenyum dan mengangguk.
"Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun." Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.
"Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini...," kata Ali sebelum orang itu pergi." Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku," sambung Ali.
Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.
Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.
Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.
"Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?"
"Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah," kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.
Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.
Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo'a," Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.

0 komentar:

Misteri Yakjuj - Makjuj


Yakjuj dan Makjuj ialah nama samaran bagi satu bangsa manusia yang berasal dari keturunan Nabi Nuh, iaitu anaknya yang bernama Yafis. Dari segi fizikalnya, mereka mempunyai hidung kemek, mata sepet seperti orang Asia dan makan apa saja binatang boleh dimakan. Zulkarnain telah membina tembok bagi mengepung mereka. Al-Kahfi [94] Mereka berkata: Wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Yakjuj dan Makjuj sentiasa melakukan kerosakan di bumi; oleh itu, setujukah kiranya kami menentukan sejumlah bayaran kepadamu (dari hasil pendapatan kami) dengan syarat engkau membina sebuah tembok di antara kami dengan mereka? Yakjuj dan Makjuj tidak dapat keluar dari tembok itu: Al-Kahfi [97] Maka mereka tidak dapat memanjat tembok itu dan mereka juga tidak dapat menebuknya. Tembok itu tidak dapat di tebuk sehinggalah tiba perintah Allah: Al-kahfi [98] (Setelah itu) berkatalah Zulkarnain: Ini ialah suatu rahmat dari Tuhanku; dalam pada itu, apabila sampai janji Tuhanku, Dia akan menjadikan tembok itu hancur lebur dan adalah janji Tuhanku itu benar. Daripada Nawas bin Sam’an r.a. (dalam hadis yang panjang) berkata, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda;- Kemudian Allah SWT wahyukan kepada Nabi Isa a.s., “Aku telah lepaskan makhlukKu (Yakjuj dan Makjuj) yang tidak terlawan oleh sesiapa pun. Oleh itu bawalah hamba-hamba Ku yang bersamamu itu berlindung di Bukit Thursina.” Lalu Allah SWT mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj, dan mereka akan menggelongsor dari tiap-tiap tempat yang tinggi.” Nabi Isa a.s. dan rakan-rakannya terkepung di bukit itu , sehingga seekor kepala lembu menjadi lebih berharga dari seratus dinar bagi setiap orang di hari itu (sehingga kekurangan makanan). Maka berdoalah Isa a.s. dan rakan-rakannya (supaya Yakjuj Makjuj binasa). Lalu Allah mengirim ulat menyerang leher Yakjuj Makjuj, maka di waktu pagi mereka semuanya bergelimpangan mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa a.s. dan rakan-rakannya turun dari bukit dan didapatinya tidak ada tempat terluang walaupun sejengkal, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk. Maka berdoalah Nabi Isa dan rakan-rakannya kepada Allah (supaya bangkai busuk itu hilang), lalu dikirim oleh Allah burung-burung sebesar unta, maka diangkutnya bangkai-bangkai itu dan dilemparkannya ke tempat yang dikehendaki Allah, Kemudian Allah menurunkan hujan lebat, yang tidak membiarkan sebuah rumah pun yang dibuat dari tanah liat dan bulu unta, lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti cermin (kaca). Sesudah itu kepada bumi diperintahkan; “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!” Maka di masa itu, sekumpulan orang kenyang kerana memakan buah delima dan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya. Rezeki mereka beroleh berkat, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang. Dalam keadaan demikian, ketika itu Allah mengirimkan angin melalui ketiak mereka. Maka diambilnya nyawa setiap orang beriman dan setiap orang Islam. Maka tinggallah orang-orang jahat, bercampur-baur seperti himar (tidak tahu malu). Maka di kala itu terjadilah kiamat;- (Riwayat Muslim) Berita Mengerikan Dari NASA WASHINGTON -- Weekly World News telah mendedahkan tentang penemuan mengejutkan mengenai satu kaum primitif yang di panggil Mole People hidup 20 batu di bawah tanah, menggunakan terowong rahsia untuk memasuki United States! Penemuan ini telah dibuat bukan oleh ahli kaji purba, tetapi oleh saintis NASA yang menggali jauh ke dalam Bumi - dan mereka cuba menyembunyikan kewujudan kaum ini dari pengetahuan awam .. Seorang pekerja NASA yang tidak mahu dikenali telah mendedahkan gambar-gambar eksklusif and informasi mengenai kaum 'orang gua' ini. "Cerita ini harus diberitahu," kata sumber itu. "Ia terlalu besar untuk disorok". Sumber itu telah mendedahkan beberapa rahsia besar mengenai Mole People. "Nampaknya mereka seperti kaum yang peramah", beliau berkata, "Tetapi mereka amat primitif. Kami cuba berkomunikasi dengan mereka, tetapi ia satu kerja yang susah memandangkan mereka tidak tahu bahasa English". "Mole People, sebagaimana yang kami panggil, mempunyai laluan senang untuk ke muka Bumi (surface world)", kata sumber itu. "Dengan demikian, President Bush mengendalikan situasi ini dengan penuh berhati-hati. "Tersilap langkah boleh mengakibatkan makhluk ini mengisytiharkan perang dengan manusia di atas. Kami tidak pasti berapa jumlah mereka ini. Kami baru melihat satu bandar setakat ini, dengan anggaran 2000 orang Mole tinggai di situ. "Tetapi ada pihak yang menyatakan bahawa mungkin berjuta-juta orang Mole tinggal merata-rata di dalam bandar-bandar bawah tanah, berselerak di bawah muka Bumi". Makhluk itu mempunyai beberapa persamaan dengan manusia - dan juga sedikit perbezaan. "Seperti kita, mereka berjalan dengan dua kaki, tetapi mereka jauh lebih tinggi dari manusia biasa - setinggi 8 ke 10 kaki tinggi. Jari-jari mereka seperti kuku binatang. Dan tangan mereka juga seperti kaki itik (webbed), direka untuk menggali, bukan seperti kuku mole". "Kulit mereka sangat kuat. Ia adalah untuk menahan panas yang melampau dan juga keadaan yang teruk di bawah Bumi". "Didapati bahawa terdapat perhubungan dan interaksi di antara manusia dengan makhluk ini suatu ketika dahulu - mereka bercakap di dalam bahasa yang hampir sama dengan dialek Navajo Lama. Sumber itu juga menyatakan bahawa kaum Mole ini mempunyai sistem otot-otot yang sangat besar, membuatkan mereka mampu bertindak ganas. "Apabila salah seorang ahli ekspedisi itu menyalakan rokok, kaum Mole menganggap itu sebagai satu ancaman dan terus menyerang beliau". "Mereka mencakar dan menyerang beliau seperti kucing hutan, hampir menjatuhkan beliau bersama rokoknya. Beliau amat bertuah selamat dan hidup dari insiden itu". Kaum Mole amat berminat dengan dunia atas muka Bumi - pakaian, alat-alatan dan makanan terutamanya. Mereka amat meminati buah-buahan segar. "Saya belikan mereka sedikit anggur, dan mereka terus berpestadan bersukaria", mengikut kata sumber. "Amat jelas mereka tidak boleh menanam buah-buahan mereka sendiri memandangkan mereka tinggal 20 batu di bawah muka Bumi". NASA amat berminat untuk mengkaji kaum Mole. "Kami mahu tahu segala-galanya mengenai mereka - apa yang mereka makan,bagaimana mereka tinggal dan yang paling mustahak, apakah perhubungan mereka dengan kaum manusia". "Kami tertanya-tanya jikalau mereka itu ada kaitan dengan manusia di dalam aspek-aspek yang tertentu. Adakah mereka adalah nenek moyang manusia moden hari ini secara genetiknya ?" Pakar berkata terdapat spekulasi yang pelbagai mengenai kaum Mole. "Mereka boleh jadi apa saja, dari Yetis (BigFoot), makhluk asing dari angkasa atau saki baki orang yang terselamat dari bandar Atlantis Yang Hilang. Adakah makhluk itu musuh dan suka berperang ataupun peramah dan sanggup bekerjasaman? Dan bagaimana dengan minyak dan simpanan mineral di bawah bumi? Siapa yang memiliki mereka: kaum Mole atau kita? Bagaimanakah dengan NASA dimana misi asalnya adalah untuk meneroka ruang angkasa - telah menjumpai kaum yang hidup di bawah muka Bumi? Jurucakap NASA tidak menafikan mahupun mengiyakan laporan itu. Setelah menerima tekanan hebat dari wartawan, jurucakap White House menjanjikan informasi yang dibenarkan oleh White House untuk disebarkan. Teapi beliau telah memberi amaran "mungkin tidak untuk jangkamasa yang terdekat". Menurut sumber itu, NASA menjumpai kaum bawah tanah itu dalam bulan Ogos ketika sedang menjalankan projek rahsia yang di beri nama Operation Mole Hole - satu inisiatif dimana wartawan sekarang percaya ia mungkin untuk mengintip China, menggunakan "teknologi bawah tanah". Setakat ini NASA telah menjumpai pintu laluan rahsia ke dunia bawah tanah di kawasan sekitar Washington State's Mount Shasta, gua Mammoth di Kentucky dan juga gua-gua yang berselerak sekitar barat daya U.S mengikut kata sumber. Berkurun lamanya manusia telah bercerita tentang kewujudan makhluk di bawah muka Bumi. Sekarang, buat pertama kalinya, spekulasi itu telah dibuktikan kesahihannya. Tetapi samada makhluk- makhluk ini kawan ataupun lawan masih tidak diketahui. Sumber:- http://www.geocities.com/meorjay65/yakjuj-makjuj.html Akankah Yakjuj & Makjuj Akan Muncul Ke Permukaan Bumi Tahukah anda bahwa di dibalik pembangunan dan kemodenan di seluruh pelusuk dunia pada hari ini, masih terdapat satu kawasan rahsia di muka bumi ini yang menyimpan ribuan makhluk misteri.Sehingga kini, penerokaan demi penerokaan di seluruh kawasan bumi masih belum menemui wilayah asing itu sekali gus menyebabkan kewujudan makhluk terbabit tidak akan dikenal pasti pengkaji atau manusia umumnya. Bagaimanapun, kewujudan makhluk itu adalah sahih dan suatu hari nanti, mereka akan muncul juga di hadapan manusia. Akan tetapi, ketika makhluk itu muncul, sudah terlambat untuk manusia berbuat apa-apa lagi. Makhluk itu dikenali sebagai Yakjuj dan Makjuj. Kewujudan dua makhluk itu adalah benar dan sahih kerana ianya dinyatakan dalam al-Quran serta tergolong dalam perkara ghaib yang wajib diimani manusia menerusi tanda besar berlakunya kiamat. Yakjuj dan Makjuj bukanlah berupa haiwan atau spesies lain sebaliknya ia adalah manusia yang berasal daripada keturunan Nabi Adam AS.Mengikut hadis, bangsa Yakjuj dan Makjuj berasal daripada keturunan anak lelaki Nabi Nuh AS iaitu Yafis yang berkembang melewati masa sehinggalah Zulkarnain membina tembok bagi menghalang mereka keluar dari lokasi mereka. Cerita mengenai sejarah Yakjuj dan Makjuj tertera dalam al-Quran menerusi surah al-Kahfi, ayat ke-92 hingga 98 manakala kebangkitan mereka dinyatakan dalam surah an-Anbiyaa’, ayat ke-96 dan 97. Allah berfirman menerusi ayat surah al-Kahfi itu: “Kemudian dia (Zulkarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. “Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’. “Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan peralatan), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi’. “Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua-dua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu. “Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat daripada Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku (kiamat), Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar’.” Dalam ayat surah an-Anbiyaa’ pula, Allah berfirman: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj; dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan sudah dekatlah kedatangan janji yang benar (kaimat) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.” Selain dua surah al-Quran itu, terdapat banyak hadis kuat yang membicarakan mengenai Yakjuj dan Makjuj tetapi terdapat juga perbezaan pendapat di kalangan ulama mengenai ciri-ciri bangsa itu yang tidak diterangkan nas.Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia Tengah.Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke-90 dari surah al-Khafi yang menyebut Zulkarnain sampai ‘di tempat terbit matahari’ iaitu timur dunia,” katanya.Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul manakala lokasi tahanan mereka adalah kawasan pergunungan luas Caucasus. Kebanyakan ulama menyatakan yang bangsa itu terus wujud sehingga kini tetapi dipisahkan daripada dunia manusia oleh Allah SWT menerusi tembok dibina Zulkarnain itu.Tugas bangsa itu setiap hari sejak ribuan tahun lalu adalah mengorek tembok.Allah akan mengizinkan tembok itu runtuh dan Yakjuj dan Makjuj bebas ke dunia manusia apabila hampirnya kiamat dan peristiwa itu menjadi satu daripada 10 tanda besar kiamat. Yakjuj dan Makjuj juga muncul selepas kematian Dajal yang dibunuh Nabi Isa AS dan bangsa itu akan mendatangkan kerosakan besar di muka bumi. Kekuatan mereka dikatakan luar biasa dan terlalu hebat sehingga tiada sesiapa yang mampu menewaskan kumpulan itu.Nabi Isa AS memerintahkan manusia yang masih beriman berlindung di pergunungan bagi mengelak menjadi mangsa Yakjuj dan Makjuj; baginda kemudian berdoa kepada Allah SWT dan Allah membinasakan mereka dengan mengutuskan ulat yang menyerang belakang badan golongan itu sehingga mati.Selepas bangsa Yakjuj dan Makjuj mati serta menjadi busuk, Allah mengutuskan seekor burung besar untuk mengangkut dan membersihkan mayat itu dari bumi. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan kebimbangannya apabila pada zaman baginda, Yakjuj dan Makjuj dikatakan sudah berjaya menebuk benteng Zulkarnain sebesar bulatan dibentuk ibu jari dan jari telunjuk.

0 komentar:

Kiamat Menurut Rasulullah

Rasulullah S.A.W. “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :- • 1 Asap • 2 Dajjal • 3 Binatang melata di bumi • 4 Terbitnya matahari sebelah barat • 5 Turunnya Nabi Isa A.S • 6 Keluarnya Yakjuj dan Makjuj • 7 Gerhana di timur • 8 Gerhana di barat • 9 Gerhana di jazirah Arab • 10 Keluarnya api dari kota Yamanmenghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.

Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ “Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1) Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra. Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril: قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ “(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1) Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu: اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901) Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu: 1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal. 2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam. (Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Dajjal Secara bahasa: Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.” Dalam istilah syar’i: Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)

Peringatan akan Keluarnya Dajjal Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ “Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936) Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر “Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933) Dalam riwayat lain: يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ “Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)

Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut: 1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899) 2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900) 3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR. Muslim no. 2897) 4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ. قَالَتْ أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ قَلِيْلٌ “Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945) 5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Sebab Keluarnya Dajjal Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا “Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)

Tempat keluarnya Dajjal Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا “Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ “Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)

Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943) Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)

Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan: قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ “…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)

Yang membunuh Dajjal Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي فَيَمْكُثُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ “Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940) Dalam riwayat lain: فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ “Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937) Dalam hadits lain: فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ “Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897) Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.

Sumber :http://cha22.wordpress.com/2009/11/12/kiamat-menurut-rasulullah-dan-lainnya/

0 komentar:

Keutamaan Sedekah

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.

Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara.

Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.

Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. Kepada Allah juga semuanya berpulang.

Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.
Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 – 1 = 19

Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?

Kenapa bukan 10-1 = 9?

Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.

Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.

Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak

Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.

Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:

Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:

10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:

10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah.

Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.

Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara.

Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.

Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal.

Kepada Allah juga semuanya berpulang.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.

2.5 % Tidaklah Cukup

Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.

Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:

Sedekah: Sebesar 2,5%

2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000

Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:

975.000 + 250.000 = 1.225.000

Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, “hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.

Coba Jajal Sedekah 10 %

Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.

Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.

Sedekah: Sebesar 10%

10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000

Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000

Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.

2.5 % Itu Cukup, Kalau …

Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini,

sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.

Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan tercukupi.

Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka “pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp. 975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.

Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.

Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita.

Sumber :http://masjamal.blogdetik.com/2008/07/02/keutamaan-sedekah/

0 komentar:

"Cukup lah memandang bulang dari sisi yang menghadap ke bumi, bukan sisi kelamnya"

Diberdayakan oleh Blogger.